Senin, 13 Oktober 2008
Berapa Biaya Jasa Hasan Fikri "Sang Arsitek" ?
Sabtu, 11 Oktober 2008
Estetika Dan Perawatan
OK.. kembali ke dunia arsitektur !!
-Pintu dari kayu ukiran cantik, namun karena letaknya diluar, anda harus merawatnya...
-Kaca yang lebar memberikan kesan moderen, namun panas matahari masuk...
-Genteng 'tegola' memberikan kesan elegan, namun (rata2) berumur lebih pendek...
-Wallpaper memberikan efek keren dan meratakan dinding anda, namun harus diganti setiap beberapa tahun...
-Mosaic tile di kamar mandi dan kitchen menarik, namun anda harus rajin membersihkan nat nya..
-Lampu halogen memberikan efek mewah, namun panas dan sering 'mati'...
-Sofa kulit suede terkesan mahal, namun anda 'tidak boleh' makan/minum sembarangan di sofa itu...
-Bathtube dengan desain geometris keren, namun tidak senyaman model standard...
-Lantai hitam mengkilat memberikan efek mirror yang mahal, namun anda harus sering membersihkannya...
Pikirkanlah dengan matang, mana yang menjadi prioritas, keindahan atau 'kegunaan' dalam menentukan material rumah anda, tentukan mana ruang yang berfungsi sebagai 'show room' (fokus kepada keindahan tetapi it's okay bila repot mengurusnya - ruang tamu misalnya) dan mana ruang yang 'fungsional/daily use' (fokus akan durability dan mudah perawatan namun tidak terlalu cantik)...
Suatu "Kelayakan"
"Hmm... serem banget bila saya harus bicara fee.."
Jumat, 10 Oktober 2008
Arsitek cuma gambar doang, kok mahal banget ya.. ?
Intinya, anda memang masih sulit untuk menerima 'kenyataan' tentang 'the power of the brain'.
Mungkin ada baiknya anda berpikir sejenak tentang 'para konsultan' ini..apakah benar fungsi mereka hanyalah sekadar 'ngomong doang', 'gambar doang', 'masak doang'?
Atau apakah sentuhan mereka yang dapat merubah yang jelek menjadi baik? yang salah menjadi benar? yang sakit menjadi sehat?
Apakah Paris akan seperti "paris" yang kita kenal, bila dikerjakan oleh 'arsitek' yang 'cuman gambar doang'?
Think About it..
Rumah Tinggal Karya Pertamaku
Ketika mendesain rumah itu aku mencoba membayangkan suasana yang akan kurasakan didalamnya, meskipun bukan aku yang kelak menikmatinya. Kurasa-rasa dimana ruang yang paling nyaman, paling menyenangkan, paling anggun, paling sibuk. Kubayang-bayangkan letak perabot, dan bagaimana orang-orang akan merasakan ruang tersebut.
Pemilihan material finishing bangunan yang hampir menyaingi harga bangunannya dengan material sederhana membuat rumah ini melebihi dari yang kubayangkan…Dinginnya lantai granit, dan sejuknya batu alam, diiringi gemericik air di taman belakang dekat ruang keluarga, dan dua pagar tambahan disisi kanan dan kiri rumah itu tidak lagi menajdi khayalan belaka karena pada saat itu apa yang tergambar dalam imajinasiku akhirnya aku tuangkan ke dalam bentuk nyata bangunan itu. Dan hasilnya adalah sebuah irama yang elok, memperkuat keindahan rumah itu.
Sebenarnya bangunan ini bisa dikatakan karya pertamaku yang cukup njelimet untuk arsitek pemula seperti aku pada waktu itu, karena aku dituntut sebagai arsitek seutuhnya untuk pertama kalinya. Dan dari bangunan itu desainku direvisi hingga 3 kali, menghitung RAB nya, semua kukerjakan sendiri.
Tantangan terberat adalah membaca selera sebenarnya dari sang pemilik, menyatukan 2 selera yang sangat berbeda, karena pasangan suami istri ini tak pernah satu dalam menentukan apapun dalam pembangunan rumahnya.
Rumah ini berbicara banyak padaku, kerja keras, dialog alot meyakinkan klien, konflik dengan kepala tukang karena salah menempatkan besi-besi, terbalik memasang tangga, dan banyak lagi. Tapi cita rasa, buah dari kerja keras itu memang manis.Rumah ini adalah monumen karya bagiku. Seubah impian yang nyaris sempurna.
Terimakasih kepada Pak Latif dan Bu Hanni, karena telah mempercayakan mendesain bangunan tempat tinggalnya di tangan seorang arsitek muda yang belum banyak pengalaman.Maafkan aku jika memang rumah itu tak sempurna impian kalian. Apa mau dikata, karena arsitek juga manusia.